Shalom saudara yang dikasihi Tuhan. Kita bertemu kembali hari ini. Dengan sebuah topik yang sangat menarik yaitu “Kita Kaya di Dalam Pelayanan Kasih”.
Ayat Renungan: Filipi 2: 4 - “…janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”
Pertanyaan: Apakah Anda sudah sungguh-sungguh melayani orang lain?
Ada banyak sekali pelayanan yang dapat kita lakukan. Kita bisa terlibat sebagai worship leader, penulis renungan, atau pemimpin konseling untuk pemuda maupun orang dewasa di gereja. Apapun pilihan kita, terdapat beragam pelayanan yang dapat kita ikuti.
Namun, tahukah Anda bahwa Tuhan memiliki satu fokus yang ingin Dia ajarkan kepada kita, yaitu Pelayanan Kasih? Saudara yang dikasihi Tuhan, kasih adalah esensi yang penuh dengan isi hati-Nya (1 Korintus 13: 4-7).
Memiliki hati Tuhan berarti kita cenderung berkorban, menerima setiap orang dengan terbuka, dan menganggap orang lain lebih penting daripada diri kita sendiri. Filipi 2:3-4 (TB) mengingatkan kita, "Dengan tidak mencari kepentingan sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."
Saat kita melayani dengan kasih, kita sedang melatih diri untuk melepaskan ego dan terdorong untuk rela menolong mereka yang sangat membutuhkan pertolongan kita.
Apakah saat ini Anda aktif dalam pelayanan? Apakah Anda melakukannya dengan kasih? Tanpa kasih, pelayanan yang kita jalani hanyalah rutinitas atau tugas yang harus diselesaikan. Karena itu, hari ini Tuhan ingin kita mengevaluasi kembali hati kita. Saya ingin menantang Anda untuk meluangkan waktu sejenak dan bertanya kepada diri sendiri:
1. Apakah aku mau sungguh-sungguh melayani agar orang lain mengalami kasih Tuhan dalam hidup mereka?
2. Apakah aku siap berkorban dan melakukan apapun untuk melayani orang lain?
3. Apakah aku siap untuk disalahpahami, dikhianati, tidak dihargai, atau dikritik?
Hari ini, ambil keputusan Anda di hadapan Tuhan. Jika Anda bersedia melakukannya, maka Anda adalah orang yang kaya akan kasih Tuhan. Mari izinkan Tuhan memproses hidup kita, dimulai dari hati kita.
Tuhan Yesus memberkati.
©Maria Kaesmetan, Spiritual Life CBN Indonesia